Gerbang Digital Pariwisata Indonesia 4.0 berbasis lokalitas

Gerbang Digital Pariwisata

((Rangkuman dari tulisan ini, di terbitkan pada situs Wikipedia Bahasa Indonesia dengan judul Gerbang Digital Pariwisata sebagai artikel rintisan pada tanggal 26/10/2020))Revolusi industri jilid ke empat yang bercirikan penggunaan teknologi digital dan internet telah memberikan efek gangguan pada sektor industri di Indonesia, sektor pariwisata termasuk yang terdampak. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, mengusung Pariwisata 4.0 sebagai perwujudan pariwisata yang cerdas dengan penggunaan IoT (Internet of Things), Big Data, Technology based Business Models, Mobile Technology, Artificial Intelligent (AI), dan lainnya dalam industri pariwisata. Sejalan dengan pembangunan pariwisata yang sarat dengan teknologi Informasi dan Komunikasi, itu sangat berdampak langsung pada sistem ekonomi pasar((Sistem ekonomi pasar ialah suatu sistem ekonomi yang menyerahkan seluruh kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini dipelopori oleh Adam Smith yang dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”)) yang terbangun.

Dapatkah pariwisata 4.0 melindungi ekonomi kerakyatan, lokalitas dan pariwisata ramah di era revolusi industri jilid ke empat?.

Barangsiapa yang menguasai pasar, sesungguhnya ia akan mengendalikan alat produksi, sekaligus menggerakan roda perekonomian. Karenanya, pasar pariwisata harus dikuasai oleh masyarakat pariwisata berbasis lokalitas dan berasaskan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.”
-Kiade-

Gerbang Digital Pariwisata Indonesia berbasis lokalitas (disebut juga Gerbang Digital Pariwisata 4.0) adalah himpunan entitas ((Entitas dalam industri pariwisata meliputi tempat wisata, hotel dan tempat akomodasi lainya, restaurant dan usaha sejenisnya, pedagang oleh-oleh / cinderamata, pengrajin dan usaha sejenisnya, EO pariwisata dan lainnya, masyarakat desa wisata, usaha kreatif dan lainnya, pegiat dan penggiat pariwisata dan usaha kreatif yang terkait secara langsung dan tidak langsung dalam aktivitas kepariwisataan dan atau semua yang terhubung dengan usaha pariwisata.)) industri pariwisata((Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan))) dalam sistem informasi((Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas/alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud untuk menata jaringan komunikasi, proses atau transaksi tertentu dan rutin, di mana setiap orang dapat berinteraksi dengan teknologi dalam proses mendukung usaha pariwisata dan membangun jejejaring sosial.)) pariwisata perwilayahan yang membentuk lanskap ekosistem digital pariwisata Indonesia, dan merupakan kumpulan pengetahuan serta informasi pariwisata yang terhimpun dalam aplikasi android, IOS dan website pada platform digital((Platform digital tourism hub perlu dibangun untuk mengintegrasikan seluruh ekosistem stakeholder kepariwisataan Indonesia. Ekosistem itu mencakup objek wisata, hotel, travel agent, airlines dan lainnya | Dewa Gde Satria; Universitas Ciputra,”Pariwisata Indonesia Go Digital”, Bali Post. 8 Mei 2019.Hal.6)) Pustaka Indonesia dan Pustaka Perwilayahan((Perwilayahan berkaitan dengan tempat atau wilayah tertentu yang terbatas atau dibatasi oleh wilayah lain dan mengasumsikan adanya sejumlah garis pembatas yang bersifat permanen, tegas, dan mutlak yang mengelilingi satu wilayah atau ruang tertentu. Dalam hal ini lokalitas adalah Perwilayahan meliputi kawasan pariwisata, wilayah administratif kabupaten / kota dan taman nasional.)) sebagai perwujudan dari pariwisata 4.0.

Lokalitas pada Gerbang Digital Pariwisata 4.0 menempatkan potensi pariwisata dan masyarakat setempat sebagai pusat ekosistem pariwisata(( Ekosistem pariwisata sebagai suatu sistem yang mengaitkan dan mengoptimalkan komponen-komponen pariwisata untuk kesejahteraan, nilai tambah, kepuasan dan kelestarian meliputi produk dan jasa pariwisata, karakter pariwisata, penggerak sistem pariwisata dan penggerak sektor pariwisata.)) perwilayahan sekaligus pembangkit potensi pariwisata lokal yang berasaskan ekonomi kerakyatan, karena “barangsiapa yang menguasai pasar, sesungguhnya ia akan mengendalikan alat produksi, sekaligus menggerakan roda perekonomian”. Karenanya, pasar pariwisata harus dikuasai oleh masyarakat pariwisata berbasis lokalitas dan berasaskan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Gerbang Digital Pariwisata 4.0 menciptakan pengalaman berwisata dan usaha pariwisata((Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan))) yang diperkaya dengan bantuan teknologi untuk kemudahan para stakeholder (pemangku kepentingan)((Pemangku kepentingan dalam industri pariwisata adalah 1.Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, 2. Pengusaha pariwisata, 3.Pekerja di bidang pariwisata, 3. Para wisatawan, 4. Warga sekitar (UNWTO/United Nations World Tourism Organization) ))di era revolusi Industri jilid ke-4.

Pariwisata di era revolusi industri jilid 4.0

Pariwisata 4.0 (tourism 4.0) merupakan adaptasi sektor industri pariwisata yang mengikuti erupsi perkembangan revolusi industri jilid ke 4.0 sehingga pariwisata menjadi lebih cerdas dan dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan dan pengusaha pariwisata(( Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan))) dengan penggunaan unsur teknologi IoT (Internet of Things), Big Data, Technology based Business Models, Mobile Technology, Artificial Intelligent (AI), dan yang lainnya.

Pengembangan industri pariwisata dengan menggunakan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 memungkinkan industri pariwisata menjadi lebih cerdas (smart) dan teknologi informasi komunikasi (TIK/ICT) menjadi tulang punggungnya, sehingga Pariwisata 4.0 adalah keniscayaan di era revolusi industri jilid ke-empat, dan Gerbang Digital Pariwisata 4.0 merupakan perwujudan dari efek gangguan (disrupting) atas revolusi Industri 4.0 terhadap sektor pariwisata Indonesia dengan memperkuat pada elemen :

    1. Lokalitas(( …the Tourism 4.0 Collaboration Platform addresses both issues (the social and natural environment) by putting the local community in the center of the tourism ecosystem since it plays a crucial role in the implementation of the technological solutions of tourism for the future (Tourism 4.0: Challenges and Opportunities for the Local Community)))
    2. Ekonomi Kerakyatan
    3. Wisata Ramah

Lokalitas dalam Gerbang Digital Pariwisata 4.0

Masyarakat yang menetap/tinggal dan beraktivitas disuatu perwilayahan (lokal) memiliki kemampuan lebih untuk menghadirkan detail demi detail dari setiap sudut keindahan lansekap alam, arsitektur, budaya dan pelayanan di sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan interaksi yang terbangun selama bertahun-tahun pada sebuah destinasi maupun atraksi wisata serta pada elemen pendukungnya telah melahirkan kontruksi pengetahuan secara mendetail yang sekaligus membangun pengalaman atas keadaan wilayahnya.

Lokalitas berkaitan dengan tempat atau wilayah tertentu yang terbatas dan atau dibatasi oleh wilayah lain. Lokalitas mengasumsikan adanya sejumlah garis pembatas yang bersifat permanen, tegas, dan mutlak yang mengelilingi satu wilayah atau ruang tertentu. Dalam Gerbang Digital Pariwisata, lokalitas merujuk pada perwilayahan meliputi kawasan pariwisata((Kawasan pariwisata adalah suatu wilayah geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang memiliki ciri khas tertentu dan dengan sengaja dibangun serta dikembangkan untuk tujuan pariwisata.)), wilayah administratif kabupaten / kota dan taman nasional. Dan, lokalitas juga berkaitan erat dengan :

    1. Kehidupan sosial, kearifan lokal, seni, budaya dan lingkungan pembentuknya yang bersifat setempat dan menjadi komponen sumber daya pariwisata pada suatu wilayah atau perwilayahan formal/fungsional.
    2. Semua aspek informasi pariwisata dan usaha kreatif, manajemen dan bisnis dalam Gerbang Digital Pariwisata 4.0 yang bersifat setempat, dikelola oleh warga dan atau lembaga yang berkedudukan dan atau tinggal/menetap dan atau melakukan aktivitas pariwisata di perwilayahan.

Ekonomi Kerakyatan dalam Gerbang Digital Pariwisata 4.0

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat, berasas kekeluargaan, dan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM). Dalam Gerbang Digital Pariwisata 4.0, Ekonomi kerakyatan dimaksudkan :

    1. Sebagai kegiatan ekonomi dan atau usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan oleh warga kebanyakan (popular) yang bersama-sama mengelola sumber daya pariwisata dan usaha Kreatif, bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dan persaingan sehat dengan Pustaka Perwilayahan sebagai media pemasaran dan promosi pariwisata dan usaha kreatif .
    2. Adalah upaya merebut monopoli pasar pariwisata dan usaha kreatif dari sistem yang dikendalikan oleh pemilik swasta dan atau sekelompok orang dengan kekuatan modal dan teknologi dengan tujuan memperoleh keuntungan ekonomi sebesar-besarnya dalam ekonomi pasar. Selanjutnya, dikembalikan kepada penggiat dan pegiat pariwisata melalui penyelenggaraan dan mekanisme persaingan yang berkeadilan, berasas kekeluargaan dan berkedaulatan atas masyarakat pariwisata.
    3. Gerbang Digital Pariwisata 4.0 berasal dari masyarakat pariwisata yang dilakukan atau ditumbuh kembangkan oleh para pegiat dan penggiat pariwisata untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan kemajuan dunia pariwisata Indonesia.

Wisata Ramah dalam Gerbang Digital Pariwisata 4.0

Wisata Ramah((Mutaqin, Ade Zaenal “Memahami Pariwisata Ramah“. “Wisata Ramah adalah bentuk pariwisata yang menitik beratkan pada keberlanjutan lingkungan dan kelestarian alam serta berkah terhadap masyarakat di sekitar obyek daya tarik wisata. Menyangkut wisata alternatif/wisata minat khusus yang dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat lokal sebagai pemilik lingkungan dan pesona keindahan alam, pemilik sosial budaya dan kearifan lokal, serta pemilik keramah tamahan, guna memenuhi sensasi dan minat terdalam wisatawan dalam aktivitas pariwisata”.(Handout Konferensi Nasional “Bersama Bersatu Memajukan Pariwisata Danau Toba” Universitas Sumatra Utara; 2017))) meliputi nilai-nilai kebaikan yang berkelanjutan serta bertambahnya kebermanfaatan (berkah)((Barokah atau berkah adalah berkembangnya atau bertambah sesuatu, sedangkan makna berkah adalah langgengnya kebaikan dan atau bertambahnya kebaikan. Dan, Menurut Imam Al-Ghazali, berkah adalah bertambahnya kebaikan. Sementara para ulama mendefinisikan berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah))terhadap lingkungan, masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam industri pariwisata, serta sebagai pembangkit pariwisata Indonesia dengan berpijak pada keberpihakan lingkungan alam dan sosial, ekonomi, budaya dan kearifan lokal masyarakat yang menyelimutinya, dilakukan secara harmonis, berlandaskan kerendahan dan keikhlasan hati serta kebijaksanaan pikiran untuk bergerak dan bertindak dalam prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

Pusat Informasi Pariwisata 4.0

Interaksi yang terbangun pada masyarakat lokal selama bertahun-tahun di sebuah destinasi, atraksi wisata dan pada elemen pendukungnya telah melahirkan kontruksi pengetahuan dan pengalaman atas keadaan wilayahnya. Masyarakat setempat memiliki kemampuan yang lebih untuk menghadirkan detail demi detail dari setiap sudut keindahan lansekap alam, arsitektur, budaya dan lainnya dalam sebuah narasi, juga pada jepretan lensa kamera, dan memiliki kemampuan untuk menghadirkan rasa yang terkandung pada setiap destinasi/atraksi wisata untuk dihadirkan dalam bentuk pengetahuan dan informasi pada Pustaka Indonesia dan Pustaka Perwilayahan.

Pustaka Indonesia adalah Flatform Gerbang Digital Pariwisata 4.0

Pustaka Indonesia adalah identitas penciri (brand) platform Digital Gerbang Digital Pariwisata Indonesia yang disematkan pada aplikasi Android, IOS dan Website, dan merupakan lanskap ekosistem digital pariwisata Indonesia, di mana setiap orang dapat berinteraksi dengan teknologi dan mendukung proses pariwisata.

Pustaka Perwilayahan adalah Flatform Gerbang Digital Pariwisata Perwilayahan

    1. Pustaka((Pustaka kependekan dari “Pusat Informasi Parwisata Kawasan, Kabupaten/Kota” atau “Pusat Informasi Pariwisata yang merujuk pada perwilayahan formal ataupun fungsional”.)) Perwilayahan identitas merek (brand identity) Platform Digital Gerbang Digital Pariwisata 4.0 yang disematkan pada setiap kawasan pariwisata, wilayah administratif kabupaten, kota dan Taman Nasional yang ada di Indonesia dengan aplikasi Android, IOS dan Website.
    2. Merupakan sistem informasi (SI) dengan menggunakan teknologi informasi((Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu mengubah, mengkomunikasikan, menyimpan dan menyebarkan informasi berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Sistem informasi kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. (John F. Nash))) dan komunikasi (TIK), di mana setiap orang dapat berinteraksi dengan teknologi dan mendukung proses bisnis pariwisata di setiap kawasan pariwisata, wilayah administratif kabupaten/kota dan Taman Nasional yang ada di Indonesia.
    3. Adalah himpunan entitas industri pariwisata yang berada pada kawasan wisata, wilayah administratif kabupaten/kota dan Taman Nasional, terhimpun dalam sistem informasi perwilayahan dan tersambung pada lanskap ekosistem digital informasi pariwisata Indonesia.

Pustaka Puncak sebagai role model Flatform Gerbang Digital Pariwisata Perwilayahan

Pustaka kependekan dari Pusat Informasi Pariwisata kawasan/kota/kabupaten. Dan, Pustaka Puncak dapat diartikan sebagai “Pusat Informasi Pariwisata Kawasan Puncak”. Pustaka Puncak menginformasikan tentang tempat wisata, camping ground, villa, hotel dan tempat akomodasi lainnya, restauran, toko souvenir/cinderamata, warung oleh-oleh, produk kreatif dan lainnya, program perjalanan wisata, MICE, dan lainnya yang ada dalam kawasan pariwisata Puncak Bogor. Pustaka Puncak merupakan himpunan entitas industri pariwisata dikawasan puncak dalam ekosistem digital perwilayahan yang terhubung dalam lanskap digital informasi pariwisata Indonesia.

Pustaka Puncak merupakan role model dari 1. Platform digital; 2. Manajemen dan bisnis; serta 3. Model pengembangan perkumpulan Gerbang Digital Pariwisata perwilayahan (GDP Puncak).

    1. Platform Digital Pustaka Puncak ; adalah himpunan/kumpulan pengetahuan dan informasi atas industri pariwisata yang berada dikawasan pariwisata Puncak Bogor dalam aplikasi android, IOS dan website, atau dengan kata lain Pustaka Puncak menghadirkan informasi pariwisata dalam satu genggaman “Puncak dalam satu genggaman”.
    2. Management dan Bussiness ; adalah proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan atas platform digital, sehingga terciptanya aktivitas pariwisata dan dampak keekonomian kepada para pegiat dan penggiat pariwisata di Puncak yang bersumber dari platform Pustaka Puncak.
    3. Perkumpulan GDP Puncak ; adalah masyarakat pariwisata di kawasan Puncak yang meliputi para pemilik dan pengelola hotel, camp, villa, dan akomodasi lainnya, tempat wisata, warung kopi, souvenir/oleh-oleh, pelaku kreatif dan lainnya, serta para pegiat serta penggiat serta aktivitas pariwisata dan lainnya. Perkumpulan Gerbang Digital Pariwisata Puncak (GDP Puncak) merupakan pelaku utama sebagai pembangkit Pariwisata di Puncak Bogor dengan platform digital sebagai medianya.

Pustaka Puncak merupakan sistem informasi (SI) dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), di mana setiap orang dapat berinteraksi dengan teknologi dan mendukung proses bisnis pariwisata dan usaha kreatif di kawasan Puncak Bogor. Sistem Informasi yang dimaksud, adalah bahwa Pustaka Puncak tidak hanya sebatas merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi semata, tetapi juga cara dimana para penggiat dan pegiat pariwisata dan usaha kreatif yang berada di kawasan puncak dapat berinteraksi dengan teknologi, membangun jejaring sosial dan bisnisnya dalam mendukung proses dan aktivitas pariwisata dan kreatif.

Perkumpulan Gerbang Digital Pariwisata Indonesia

Perkumpulan Gerbang Digital Pariwisata 4.0 ataupun perwilayahan merupakan kumpulan penggiat dan pegiat pariwisata dan usaha kreatif/usaha kreatif((Ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. (UU 24/2019 tentang Ekonomi Kreatif))), akademisi, pengusaha dan pemerintah untuk mewujudkan pariwisata 4.0 yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan masyarakat pariwisata dan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat.

    1. Pegiat pariwisata meliputi pemilik tempat wisata, hotel dan tempat akomodasi lainya, restaurant dan usaha sejenisnya, pedagang oleh-oleh / cinderamata, pengrajin dan usaha sejenisnya, EO pariwisata dan lainnya, masyarakat desa wisata, usaha kreatif dan lainnya, pegiat dan penggiat pariwisata dan kreatif yang terkait secara langsung dan tidak langsung dalam kegiatan pariwisata yang berkedudukan di setiap kawasan pariwisata, wilayah administratif kabupaten/kota dan Taman Nasional di Indonesia.
    2. Perkumpulan Gerbang Digital Pariwisata 4.0 mengelola Pustaka Perwilayahan sebagai media informasi, pemasaran, usaha pariwisata dan kreatif untuk kepentingan anggota dan sektor pariwisata di perwilayahan.

Home » Blog » Wisata » Gerbang Digital Pariwisata Indonesia 4.0 berbasis lokalitas