Kopi Paseban
Disekitar punggungan gunung Paseban tersebar tanaman kopi yang tumbuh di kebun-kebun masyarakat dan atau disekitar hutan pegunungan yang dibudidayakan oleh warga yang bernaung dalam kelompok tani hutan72 (KTH), lembaga masyarakat desa hutan73 (LMDH) dengan pendekatan agroforesty berbasis kopi atau dibudidayakan oleh masyarakat secara mandiri.
Selain sebagai identitas produk dagang (brand mark) dan tempat tumbuhnya kopi, kopi paseban yang merujuk pada bulir-bulir dan tumbuhan kopi, merupakan varietas kopi robusta, subspesies coffea canephora, yaitu coffea canephora var. Robusta. Oleh penduduk Paseban, buah kopi akan mulai dipanen pada saat pohon kopi sudah berusia sekitar 2,5 – 3 tahun.
Petani kopi robusta di Paseban melakukan pemanenan kopi pada saat buah sudah masak penuh, selanjutnya dilakukan pemilihan biji kopi, pengupasan dan fermentasi biji, pencucian lalu pengeringan biji kopi. Sebagian besar petani kopi Paseban akan menjual kopi yang sudah kering dalam bentuk biji kopi kering, sebagiannya lagi dijual dalam bentuk kopi bubuk setelah melewati proses penyangraian dan penumbukan secara tradisional dengan menggunakan lesung.