Nasehat
Sesungguhnya nasehat ini untuk-ku. Namun, jika kalian membacanya, dan didapati kebaikan yang terkandung didalamnya, semoga ini menjadi amalan-ku juga amalan kalian yang di Ridhoi oleh Gusti Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang.
Ketahuilah, Kebenaran itu berada atas Al-quran dan As Sunnah, jika engkau (yaitu akalmu) saat ini mencari kebenaran lain di selain dari kedua itu, maka itu akan melelahkan, sia-sia dan tak berujung (karena usia manusia terbatas). Kalaupun beruntung karena engkau mendapat hidayah dari Allah Azza Wa Jalla, maka kebenaran akan tetap berujung pada Kitabullah dan Sunnah Rosulallah Shalallahu Alaihi Wassallam, Namun sebagian dari kalian itu orang-orang yang merugi karena menjadikan hawa nafsu sebagai sebuah kebenaran.
Saat ini, cukupkanlah bagi engkau untuk meminta pada Allah yang maha pemelihara, agar mengukir Al-Quran didalam qalbu mu dan menjadikan amalan (perillaku) Nabi Muhammad Shalallau Alaihi wasallam adalah amalan mu.
Tanggalkan seluruh ilmu yang menjadi kegelisan akal dengan mengembalikan pada hati yang Beriman, yaitu hati yang disinari cahaya Allah Azza wa Jalla dan hati yang di curahi Al-Quran, sehingga pada akhirnya cahaya itu akan menyelinap masuk kedalam akal lalu menjalar pada seluruh anggota tubuh dan bergerak menjadi perbuatan (ahlak mulia).
Ketika sumber kebenaran telah ditancapkan didalam Qalbu, ia akan dengan sendirinya mencari ilmu pengetahuan yang bersifat aqliah, karena akal adalah alat bagi qolbu yang mampu merefleksikan detail demi detail ilmu pengetahuan untuk menjalani kehidupan di dunia.
Iman adalah hak Allah yang dianugrahkan pada hamba-hamba nya yang terpilih, Dia (Allah Azza wa Jalla) akan menambahkan derajat keimanan seseorang dengan ilmu (kepahaman) atas Allah dan ciptaan Nya. Demi Waktu Dhuha, (27/11/19) (QS. Al-Mujadilah [58];11[IU-4 hal.72)
Ketika engkau menyibukan diri dengan Rabb mu, maka engkau tidak memiliki sedikitpun waktu untuk bersibuk dengan mahluk lain, jika itu bukan atas perintah Nya (08.17; 27/11/19)
Tidakah engkau mengetahui bahwa kesadaran atas kedipan mata dan helaan nafas itu sesungguhnya akan membawamu pada tingkat keimanan dan derajat yang tinggi. Demi Waktu Dhuha; (28/11/19)
Menghadirkan keindahan kalam dengan jiwa yang tenang ketika menghadap yang Maha Indah adalah keindahan. Dzuhur; (28/11/19)
Demi waktu yang tidak pernah akan kembali, berperistiwalah engkau dalam setiap detakan jantung bersama Rabb mu yang Maha Tinggi, dengan Firman-firman Nya, bersama Rasullallah (shalallahu alaihi wasallam) dan dengan ilmu Allah. Dzuhur;( 08/12/19).
Allah memerintahkan (secara langsung) untuk mengerjakan shalat, adapun tatacara bersuci dan adab-adab nya tercantum dalam hukum setelahnya (fiqh) Lail; (03/12/19)
Telah datang Tuhan mereka yang Maha Tinggi, memperhadapkan wajah-Nya kepada seorang hamba yang telah melaparkan perut dengan hati yang senantiasa ada hanya untuk Allah yang Maha Pemurah. Demi Waktu Shubuh; (07/12/19)