Educamp ; Camping Edukasi di Bogor dalam perspektif outing class

Camping Edukasi

Educational camp  adalah program pendidikan dengan melibatkan pengalaman berbasis alam dan petualangan (adventure learning base((merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan medium aktivitas luar ruang (petualangan) dengan menekankan pada aspek koqnitip, afektif, dan psikomotor yang seimbang.))) untuk anak-anak dan remaja. Aktivitas Educamp meliputi kegiatan berkemah, journey dan petualangan, pendidikan ekosistem kawasan hutan dan sungai, serta permainan-permainan edukasi untuk membangun karakter individu, kepemimpinan, kerjasama tim dan kemandirian.

Materi dalam tulisan “Educamp ; Camping Edukasi di Bogor dalam outing class” ini menyadur dari buku berjudul “Jelajah Kawasan Pariwisata Curug Panjang dalam Wisata Minat Khusus”, penulis A. Zaenal Mutaqin, (2020, May 11) DOI : 10.17605/OSF.IO/ZU9RW; pada BAB-II halaman 81-, dengan judul asli “Educamp“.

Educamp merupakan program yang berdiri sendiri, ataupun sebagai muatan dari program outing class atau program-program dengan jenre wisata edukasi.

Alur Kegiatan Camping Edukasi pada program outing class

Educational camping atau educamp merupakan program outing class((suatu kegiatan menyampaikan pelajaran diluar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung diluar kelas atau di alam bebas (Vera, 2012:17))) dalam genre outdoor education((Pendidikan luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang berlangsung di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari aktivitas luar kelas seperti hiking, mendaki gunung, camping dan lain-lain. Hari Yuliarto (2010:2).
Outdoor education is, an experimential method of learning by doing, which takes place primarily through exposure to the out-of-doors. In outdoor education, the emphasis for the subject of learning is placed on RELATIONSHIP: relationship concerning human and natural resources. –Tri IL (2008:5).)) yang ditujukan bagi anak-anak dan remaja dengan mengikuti program berkemah dengan berbagai macam aktivitasnya. Educational camp diselenggarakan kegiatannya didalam kawasan bumi perkemahan curug panjang dengan muatan pendidikan alam dan lingkungan sosial yang dikemas dalam kegiatan petualangan dan permainan-permainan edukatif. Aktivitas educational camp meliputi journey, pendidikan ekosistem kawasan sekitar hutan dan sungai, wisata air terjun dan permainan-permainan edukasi untuk membangun karakter individu, kepemimpinan, kerjasama tim dan kemandirian.

Program educational camp merupakan pembelajaran yang diselenggarakan di luar ruangan, dengan melibatkan pengalaman berbasis alam. Para peserta akan berpartisipasi dalam berbagai tantangan petualangan seperti hiking, treking hutan, telusur sungai, wisata air terjun, pengamatan biodiversitas kawasan serta permainan-permainan edukatif dan rekreatif. Program educamp ini mengacu pada metode pembelajaran experiential education dan environmental education.

Sebuah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan orientasi kawasan dan berakhir dengan menanam pohon sebagai simbol bukti bakti pada lingkungan, merupakan alur program educamp yang berpijak pada model pembelajaran “adventure-based learning”((ABL is an approach that provides opportunities for studentsto learn through experience and create soft skills such as thinking skills, problem analysis, problem solving skills and personality development. According Veletsianos and Kleanthous,(2009)
—this approach has the basic features of the theory of experiential learning (Kolb, 1984) and inquiry-based learning (Dewey, 1938).
—Both approaches have proven to have a good impacton the skills. For examples, experiential learning give an impact to the social environment andraising the skills of observation, collect and analyze data and complete the tasks that have beenassigned (Ahn, 2008).
—Whereas inquiry-based learning is a learning which has features such asidentify, explore and investigate information to a problem (Thangavelo Marimuthu, AzmanJusoh, and Rodziah Ismail, 2003).
—merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan medium aktivitas luar ruang (petualangan) dengan menekankan pada aspek koqnitip, afektif, dan psikomotor yang seimbang.)) dimana aktivitas fisik, olah emosi dan pikir hampir mendominasi setiap sesi pada alur kegiatan.

Orientasi

Merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan sosial baru sehingga peserta mampu mengembangkan sikap positif terhadap sebuah perubahan. Pun, orientasi adalah upaya dalam mengenalkan bumi perkemahan yang ada dikawasan curug panjang kepada para peserta camping edukasi dengan segala macam fasilitas alam maupun buatan yang ada didalamnya untuk dipergunakan selama kegiatan educamp berlangsung.

Permainan Edukasi

Permainan edukasi merupakan bentuk games simulasi dan kompetisi yang mainkan oleh para peserta educamp, sehingga peserta dapat mengambil mamfaat dari pengalaman dan pembelajaran selama sesi ini berlangsung dan setelahnya.

Adapun educational games bertujuan untuk mengembangan karakter (character building), mengolah jiwa kepemimpinan (leadership) dan membangun kerjasama tim (team work). Para peserta akan diperhadapkan pada satu tantangan secara individual, dimana setiap peserta educational camping mempuyai kesempatan untuk menentukan dirinya sendiri yang akan mempengaruhi kelompoknya.

Journey

Merupakan aktivitas meng-explorasi keragaman dunia tumbuhan dan binatang yang berada dalam kawasan wisata curug panjang. Pada sesi ini, peserta educamp akan diajak untuk mengamati keragaman ekosistem hutan dan air, peserta diajak untuk mengenal beberapa tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan tidak.

Tumbuhan yang dapat dikonsumsi, oleh peserta educational camping akan dipetik sebagai salah satu bahan baku untuk memasak, selanjutnya peserta pun akan mengambil ikan dari sebuah kolam yang telah dipersiapkan, ikan hasil tangkapan tersebut akan diolah untuk makan ataupun untuk berbeque ikan ketika sesi api unggun berlangsung.

Ngaliwet ; memasak di api besar

Merupakan teknik memasak dengan mengunakan kayu bakar dan menanak nasi liwet dengan kastrol, memasak dengan gaya ini biasa dilakukan oleh masyarakat sunda yang tinggal disekitar hutan ketika mereka melakukan aktivitas berhutan dan berkebun.

Tumbuh-tumbuhan yang dipetik dan ikan yang ditangkap pada sesi aktivitas journey, akan dimasak sebagai bahan baku ngaliwet, namun tidak semua bahan makanan yang akan disantap pada makan malam itu berasal dari hutan dikawasan curug panjang, beberapa bahan yang sudah dipersiapkan setengah matang, seperti ayam yang sudah di ungkep, tahu tempe yang sudah dibumbui dan lain sebagainya itu tinggal dimatangkan oleh para peserta educamp.

Jelajah satwa malam

Selain dapat mengamati kera atau kra ekor panjang (macaca fascicularis) yang populer pada kalangan masyarakat lokal dengan sebutan monyet atau kunyuk dan atau mengamati elang pada siang hari, dan pada malam harinya peserta educamp dapat melakukan pengamatan terhadap kunang-kunang ataupun binatang malam di zona edukasi dan konservasi kawasan bumi perkemahan.

Api unggun dan berbagi pengalaman

Kegiatannya dilakukan setelah aktivitas pengamatan kunang-kunang atau pengamatan terhadap binatang malam. Pada saat api unggun, peserta akan mereview kembali nilai-nilai pembelajaran yang didapatkan selama mengikuti kegiatan pada hari pertama dan membuat sebuah rangkuman kegiatan yang dipresentasikan pada kelompok lainnya dalam sesi berbagi pengalaman.

Adventure dan wisata air terjun((adalah aktivitas penjelajahan kawasan punggungan barat daya gunung paseban dari tempat berkemah menuju curug panjang dengan kegiatan hiking/treking hutan, menelusuri sungai/susur sungai, mendaki air terjun curug sainah dan di akhiri dengan wisata air terjun.))

Pada sesi adventure, peserta educamp akan diajak keluar dari zona nyaman dengan menelusuri hutan dan sungai. Berbekal kompas dan titik koordinat yang telah dipersiapkan, peserta harus mencapai air terjun curug panjang.

Peserta educamp akan merasakan proses berdinamika dengan lingkungan dalam sebuah kelompok sepanjang perjalanan petualangan. Pada sesi ini para peserta akan diperhadapkan pada tantangan demi tantangan yang bertambah tingkat kesulitan dan resikonya secara gradual sehingga mencapai terjunan air di curug panjang untuk berwisata.

Menanam pohon

Merupakan aktivitas penutup sebagai bukti bakti para peserta pada alam dan merupakan simbol menamam sebuah kebaikan yang semoga setiap harinya akan tumbuh, berkembang dan berbuah.


Alam adalah media belajar dan materi pelajaran yang baik

Pendidikan luar ruang yang berbasis pengalaman merupakan salah satu metode dalam sistem belajar mengajar dengan alam sebagai media belajar sekaligus materi pembelajarannya, hal ini karena sesungguhnya alam dan pengalaman sudah terbukti nyata sebagai materi yang sekaligus pengajar yang baik dalam membangun peradaban umat manusia hingga saat ini.

Dalam metode ini, lingkungan fisik pembentuk kawasan hutan dengan kekayaan yang terkandung didalamnya adalah ruangan kelas atau perpustakaan yang menyimpan banyak buku untuk dipelajari, dan experiential learning ((Experiential Learning diistilahkan beragam seperti learning by doing, learning by experience, learning by experiential, learning through action, learning theory yang di tulis oleh ELT David Kolb (1984) merupakan dasar teori pembelajaran yang berfokus pada pengalaman;
Experiential Learning adalah model pembelajaran berbasis pengalaman dengan menggunakan medium alam bebas dan petualangan sebagai media belajar dan materi pembelajaran;
—secara harpiah berarti “belajar dari aktivitas mengalami dan mereflesikan apa yang telah dipelajari…”)) merupakan metodelogi/cara/teknik dalam mempelajari dan atau menyampaikan materi pelajaran yang terkandung didalam buku-buku ilmu pengetahuan .

Sementara itu, Educamp adalah waktu yang telah ditentukan agar terjadinya proses belajar dan mengajar dengan alam sebagai media belajar sekaligus materi pembelajarannya, dan Experiential Learning adalah metode dalam proses belajar mengajarnya.

Whatsapp


Home » Blog » Wisata Minat Khusus » Educamp ; Camping Edukasi di Bogor dalam perspektif outing class