Rafting Kata Mereka…

rafting

Inilah rafting atau arung jeram kata mereka, kalau kataku, yuk Rafting!


Whatsapp


Rafting atau arung jeram adalah kegiatan olahraga arus deras (ORAD) dengan menggunakan perahu untuk mengarungi sungai yang berjeram. Kegiatan ini membutuhkan keterampilan, keberanian, dan kerja sama antar peserta dalam mengatasi tantangan dan rintangan.

Selain sebagai olahraga, sejak SOBEK Expedition  melakukan komersialisasi rafting di Indonesia pada tahun 1989, rafting berkembang menjadi salah satu alternatif wisata petualangan yang banyak diminati di berbagai daerah seperti seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.

Definisi Rafting

Rafting atau sering disebut dengan arung jeram adalah salah satu olahraga air yang menggunakan perahu karet (raft) untuk mengarungi sungai yang berarus deras. Meskipun kegiatan ini telah menjadi populer di kalangan pecinta olahraga dan wisatawan di seluruh dunia, namun definisi rafting yang tepat dan terperinci masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli.

Menurut buku “Handbook of Sports Medicine and Science, The Olympic Textbook of Science in Sport” (2012)1, rafting adalah kegiatan olahraga air yang melibatkan sekelompok orang dalam satu perahu karet untuk mengarungi sungai yang berarus deras. Kegiatan ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan menantang bagi para peserta, namun juga dapat membahayakan keselamatan apabila tidak dilakukan dengan benar.

Menurut buku “Handbook of Sports Medicine and Science: Canoeing and Kayaking” (2009) yang ditulis oleh William J. Toffol dan Carwyn Sharp, kata “rafting” berasal dari kata kerja “to raft,” yang berarti menggunakan atau membuat rakit. Rakit adalah kendaraan air yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti kayu, bambu, atau plastik, dan digunakan untuk mengarungi sungai dengan mengatasi rintangan-rintangan seperti air terjun dan jeram. Rafting atau white water raft dapat diartikan sebagai kegiatan mengarungi sungai dengan menggunakan rakit khusus yang dirancang untuk menghadapi arus yang deras dan rintangan-rintangan alami di sungai.

Sementara itu, menurut jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh universitas Harvard, rafting adalah kegiatan olahraga air yang melibatkan teknik khusus untuk mengatasi tantangan arus sungai dan rintangan seperti bebatuan. Kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif wisata alam yang menarik bagi para wisatawan (Adolph et al., 2013)2.

Menurut Brownell (2006) dan Weber (2009),3 rafting dapat dianggap sebagai salah satu bentuk kegiatan rekreasi yang menantang dan memadukan antara keindahan alam dan olahraga ekstrem. Selain itu, kegiatan ini juga membutuhkan kerja sama tim yang kuat untuk mengatasi tantangan dan rintangan di sungai yang berarus deras.

Menurut Ngadiman dan Triawanti (2018)4, rafting adalah kegiatan olahraga air yang melibatkan kerja sama tim untuk mengatasi tantangan arus sungai dan melewati rintangan seperti bebatuan. Selain itu, rafting juga dianggap sebagai kegiatan rekreasi yang memungkinkan peserta untuk menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan adrenalin saat melalui arus air yang deras.

Sementara itu, Purba dan Sari (2020)5, rafting adalah sebuah kegiatan olahraga air yang melibatkan sekelompok orang di dalam perahu karet dan mengarungi sungai yang berarus deras dengan berbagai tingkat kesulitan. Kegiatan ini melibatkan tim yang terdiri dari peserta dan guide yang bertugas sebagai pengarah dan pengendali perahu.

Menurut Kusnandar (2019)6, rafting adalah olahraga ekstrem yang memadukan antara adrenalin dan keindahan alam. Kegiatan ini dianggap sebagai salah satu olahraga yang memberikan pengalaman yang seru dan menantang bagi para pesertanya.

Meskipun definisi rafting yang tepat masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli, namun semua definisi tersebut memiliki kesamaan dalam menggambarkan rafting sebagai kegiatan olahraga air yang melibatkan perahu karet untuk mengarungi sungai yang berarus deras dengan berbagai tingkat kesulitan. Selain itu, kegiatan ini juga dianggap sebagai salah satu alternatif wisata alam yang menarik bagi para wisatawan.

Mengapa Rafting disebut arung Jeram?

Arung jeram adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengarungi alur sungai yang memiliki jeram atau riam menggunakan wahana khusus seperti perahu karet, kayak, kano, dan dayung. Kegiatan ini memiliki tujuan yang beragam, mulai dari aspek olahraga, rekreasi, hingga ekspedisi. Dalam hal ini, olahraga arung jeram atau dalam bahasa Inggris nya adalah “white water rafting” dapat diartikan sebagai kegiatan mengarungi sungai berjeram dengan menggunakan wahana seperti perahu karet, kayak, kano, dan dayung, dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.

Kata “arung jeram” berasal dari bahasa Indonesia yang mengacu pada kegiatan mengarungi sungai dengan menghadapi rintangan-rintangan seperti jeram atau air terjun. Menurut buku “Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia” yang ditulis oleh James Danandjaja (2006), kata “arung” berarti mengarungi sungai atau laut dengan rakit atau perahu, sedangkan “jeram” mengacu pada bagian sungai yang berarus deras dan mempunyai ombak yang tinggi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “arung” berarti ‘jelajah; lintas atau jalan, sedangkan “jeram” berarti aliran air yang deras dan menurun atau tempat sungai yang sempit dan berarus deras. Oleh karena itu, arung jeram merujuk pada kegiatan mengarungi sungai dengan menghadapi rintangan-rintangan yang dapat menimbulkan kecepatan tinggi dan bahaya.

Sejarah Arung Jeram

Sejak zaman dahulu kala, penggunaan rakit yang terbuat dari batang kayu sudah menjadi pilihan manusia untuk melakukan pengarungan sungai sebagai alat transportasi. Pembuatan perahu kayu juga telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh berbagai suku di berbagai belahan dunia. Beberapa suku pribumi yang mendiami wilayah Amerika Tengah dan Amerika Utara seperti orang Carib Indian, suku primitif, dan suku Eskimo telah mengembangkan teknologi pembuatan perahu kayu dengan berbagai macam jenis dan sebutan, seperti Progue, Out Canoe, Bark Out Canoe, dan Skin Corveal Craft. Perkembangan teknologi pembuatan perahu ini memberikan kontribusi besar terhadap berbagai kegiatan transportasi dan petualangan manusia di masa lalu.

Namun, arung jeram yang kita kenal saat ini dimulai setelah Perang Dunia II, ketika sekelompok pencinta petualangan mencoba menelusuri sungai-sungai di Colorado. Pada saat itu, Mayor John Wesley Powell memperkenalkan olahraga arung jeram pertama kali dengan menyusuri Sungai Colorado sejauh 250 mil yang melintasi Grand Canyon. Powell menggunakan perahu kayu untuk kegiatan tersebut. Perkembangan kegiatan arung jeram kemudian cukup pesat dan menjadi populer di Amerika dan Eropa sebagai olahraga high-risk yang dikenal sebagai white water rafting. Kegiatan ini semakin banyak peminatnya, sehingga perahu khusus untuk arung jeram mulai diproduksi dengan bahan yang lebih kuat sehingga dapat mengangkut lebih banyak orang dan perbekalan.

Seiring perkembangan zaman, muncul pula berbagai jenis perahu lainnya seperti kayak, canoe, board, dan sejenisnya sebagai sarana baru untuk kegiatan arung jeram. Kegiatan ini semakin populer dan banyak diminati, termasuk di Indonesia. Kini, arung jeram telah menjadi salah satu atraksi wisata yang cukup diminati di berbagai daerah.

Arung Jeram di Indonesia.

Sejarah arung jeram di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji. Kegiatan petualangan sungai ini dimulai pada awal tahun 1970-an dengan istilah ORAD atau olahraga arus deras. Para pelopor kegiatan ini berasal dari Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA UI) di Jakarta dan WANADRI di Bandung. Kegiatan ORAD ini lalu menjadi salah satu kegiatan yang banyak diminati oleh para pecinta alam pada waktu itu.

Pada tahun 1975, MAPALA UI kemudian mengistilahkan kegiatan pengarungan sungai dengan istilah arung jeram. Pada tahun yang sama, kegiatan Citarum Rally I digelar oleh WANADRI. Hal ini menandai dimulainya kegiatan arung jeram secara resmi di Indonesia. Saat ini, kegiatan arung jeram telah berkembang pesat dan menjadi salah satu atraksi wisata yang sangat digemari di banyak daerah di Indonesia.

Dalam beberapa dekade terakhir, kegiatan arung jeram semakin populer dan menarik perhatian banyak orang. Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) didirikan pada tahun 1996 dan sejak itu aktif membantu pemerintah dalam pengembangan standar keamanan dan keselamatan bagi para peserta olahraga ini. Oleh karena itu, arung jeram di Indonesia terus berkembang dan menjadi semakin populer sebagai salah satu atraksi wisata yang menarik dan sebagai olahraga prestasi yang menantang.

Banyak ahli yang telah meneliti sejarah arung jeram di Indonesia. Menurut  Arief Budiman dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Perkembangan Olahraga Arung Jeram di Indonesia“, kegiatan arung jeram mulai dikenal sebagai olahraga di Indonesia pada tahun 1975. Selain itu, buku “Sungai dan Arung Jeram di Indonesia” karya Djunaedi Hadisumarto dan buku “Arung Jeram: Olahraga & Wisata” karya Jimmy R. Pangkey, juga memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai sejarah arung jeram di Indonesia.

Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI)

Pada tanggal 29 Maret 1996, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) didirikan oleh 30 kelompok dari berbagai daerah di Indonesia. Sejak berdirinya, FAJI telah aktif membantu pemerintah dalam berbagai hal terkait pengembangan olahraga arung jeram di Indonesia.

Salah satu bentuk kontribusi FAJI adalah dalam menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Arung Jeram pada tahun 2009. SKKNI ini kemudian ditetapkan dalam Peraturan Menteri Nomor 62 Tahun 2009. Kolaborasi antara FAJI dan pemerintah dalam pengembangan SKKNI tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemandu arung jeram di Indonesia dan memberikan jaminan keamanan bagi para peserta olahraga ini.

Selain itu, FAJI juga turut berkontribusi dalam menyusun Standar Usaha Wisata Arung Jeram pada tahun 2014. Standar tersebut ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 13 Tahun 2014. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh pengusaha wisata arung jeram di Indonesia menjalankan kegiatan usahanya secara aman dan bertanggung jawab.

Pada tahun 2019, FAJI kembali berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan wisata petualangan tirta dengan menyusun Safety Code Wisata Petualangan Tirta. Dokumen tersebut kemudian dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan bertujuan untuk memastikan keselamatan para peserta wisata petualangan tirta, termasuk olahraga arung jeram.

Melalui berbagai kontribusinya, FAJI telah membuktikan diri sebagai mitra yang dapat diandalkan oleh pemerintah dalam pengembangan olahraga arung jeram di Indonesia. Dalam kerja sama dengan pemerintah, FAJI mampu memastikan bahwa olahraga ini dapat dikembangkan secara aman dan bertanggung jawab, serta memberikan manfaat positif bagi masyarakat luas.

Komersialisasi Arung Jeram di Indonesia

Sejak beberapa dekade terakhir, kegiatan arung jeram di Indonesia telah berkembang pesat dan semakin menarik perhatian banyak orang. Kegiatan yang awalnya hanya diminati oleh sekelompok pencinta alam kini telah menjelma menjadi wisata populer yang menarik bagi wisatawan untuk mencari pengalaman berbeda dalam berwisata.

Komersialisasi arung jeram di Indonesia dimulai oleh SOBEK Expedition. SOBEK Expedition memperkenalkan wisata arung jeram sebagai salah satu atraksi wisata yang menarik dan menyenangkan. SOBEK Expedition mengkombinasikan kegiatan arung jeram dengan keindahan alam Indonesia, hal ini berhasil menarik perhatian para wisatawan lokal maupun internasional.

Richard Bangs dan John Yost mendirikan perusahaan petualangan yang menawarkan berbagai kegiatan seperti arung jeram, pendakian gunung, dan wisata budaya di berbagai negara pada tahun 1973. Sobek Expedition juga dikenal sebagai pelopor arung jeram di dunia dan memiliki standar keselamatan dan kualitas layanan yang tinggi dan perusahaan pertama di Indonesia yang menawarkan wisata arung jeram secara komersial kepada wisatawan domestik dan internasional.

Sobek Expedition menawarkan perjalanan arung jeram di berbagai sungai di dunia dan menciptakan banyak rekor. Pada tahun 1991, Sobek Expedition bergabung dengan Mountain Travel, perusahaan petualangan lain yang didirikan pada tahun 1969. Kedua perusahaan ini kemudian menjadi Mountain Travel Sobek, yang menawarkan berbagai macam petualangan di lebih dari 100 negara. Sobek Expeditions Inc. adalah salah satu cabang dari Mountain Travel Sobek yang berlokasi di Markham, Ontario, Kanada.

Seiring dengan semakin populer dan diminatinya wisata arung jeram di Indonesia, banyak perusahaan wisata yang bermunculan dan menawarkan paket wisata arung jeram. Kegiatan ini tidak hanya menawarkan sensasi petualangan yang menantang, tetapi juga memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam Indonesia dari perspektif yang berbeda.

Simpulan dan FAQ

Rafting, atau arung jeram, adalah olahraga arus deras yang melibatkan pengarungan sungai berjeram dengan perahu karet. Kegiatan ini menguji keterampilan, keberanian, dan kerja sama tim untuk mengatasi rintangan alam di sungai. Selain sebagai aktivitas olahraga, sejak pertama kali dikomersialkan oleh SOBEK Expedition pada 1989, rafting berkembang menjadi atraksi wisata petualangan yang populer, terutama di destinasi seperti Bali, Sumatera, dan Kalimantan, menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Sejarah arung jeram dimulai jauh sebelum komersialisasi modern, dari penggunaan rakit sederhana oleh suku-suku asli hingga ekspedisi petualangan oleh Mayor John Wesley Powell yang menelusuri Sungai Colorado pada abad ke-19. Di Indonesia, olahraga ini mulai dikenal pada 1970-an oleh komunitas pecinta alam seperti MAPALA UI dan WANADRI. Perkembangan lebih lanjut terjadi saat Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) didirikan pada 1996, yang berkontribusi dalam menetapkan standar keamanan dan keselamatan serta mengembangkan sertifikasi untuk pemandu, demi menjamin keamanan bagi para peserta arung jeram.

Komersialisasi rafting semakin berkembang dengan berdirinya perusahaan petualangan seperti SOBEK Expedition yang menawarkan paket wisata arung jeram. Keberhasilan SOBEK Expedition dalam menggabungkan olahraga ini dengan pesona alam Indonesia mendorong berdirinya berbagai operator wisata arung jeram lainnya. Hingga kini, rafting terus menjadi wisata unggulan di Indonesia, menawarkan pengalaman unik dalam menikmati keindahan alam dan adrenalin bagi wisatawan dari berbagai kalangan.

FAQ

Q : Apa Definisi Rafting?

A : Rafting adalah aktivitas pengarungan sungai berjeram menggunakan perahu karet yang menuntut kerja sama tim untuk menghadapi arus dan rintangan alami. Sebagai bagian dari wisata petualangan, rafting menawarkan sensasi tantangan serta rekreasi seru di alam.

Q : Mengapa Rafting disebut arung Jeram?

A : Rafting disebut “arung jeram” karena melibatkan pengarungan sungai berjeram—bagian sungai berarus deras dan berbatu—dengan perahu karet, sehingga menekankan petualangan dan tantangan menghadapi arus kuat.

Q : Kemana jika akan reservasi rafting?

A : Untuk reservasi wisata rafting pengarungan sudangi Cisadane, silahkan hubungi hotline di nomor +62 811 1200 996.


Home » Blog » Wisata Minat Khusus » Rafting » Rafting Kata Mereka…

This entry was tagged in rafting kata mereka and komeresialisasi rafting.

Footnotes

  1. IOC Medical Commission, Engebretsen, L., & Bahr, R. (2012). Handbook of Sports Medicine and Science, The Olympic Textbook of Science in Sport. Wiley-Blackwell.
  2. Adolph, K., Eichner, E. R., & Richardson, M. (2013). Rafting Safety. Harvard Health Publishing.
  3. Brownell, K. (2006). White-Water Rafting: The Ultimate Guide. Globe Pequot.
  4. Ngadiman, & Triawanti, D. (2018). Pengaruh Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Wisatawan Pada Wisata Rafting di Sungai Progo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 7(1), 1-11.
  5. Purba, N., & Sari, I. A. (2020). Analisis Keselamatan Kegiatan Rafting Pada Perusahaan Wisata Rafting Di Daerah Ciwidey Kabupaten Bandung. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health, 4(1), 10-16.
  6. Kusnandar. (2019). Rafting: Olahraga Ekstrem Menantang dan Mengasyikkan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 1(1), 101-105.